A.
Pendahuluan
Tokoh yang akan kita bahas dalam kesempatan ini adalah
George Washington. Selain merupakan salah seorang pendiri Amerika Serikat,
George Washington adalah seorang Pemimpin Revolusi Amerika. Tidak hanya
perannya dalam memimpin revolusi, tetapi kita juga akan mengungkap kecintaan
George Washington terhadap alam semesta.
Kehidupan masa kecil George Washington tidak banyak yang
diketahui. Selain dibesarkan dari keluarga bangsawan di Virginia, dalam
pendidikan formalnya, ia memperlihatkan minatnya dalam matematika, ilmu
mengukur tanah, budaya-budaya klasik, dan aturan-aturan tata krama. Kombinasi
dari beberapa minat ini membuatnya tumbuh sebagai orang muda yang pandai dalam
bidang seni. Lebih dari itu, George Washington beranggapan bahwa manusia,
kehidupan perkebunan, mengunjungi sungai, lahan, dan hutan merupakan pelajaran
utama baginya.
B.
Karir
George Washington.
Terkait dengan kariernya di masa depan, sang ibu semula menginginkan
George Washington berkarier di Angkatan Laut Inggris. Tetapi, keinginan ini
dicegah oleh laporan saudara sang ibu dari Inggris.
Ketertarikannya dalam bidang seni militer dan ekspansi
bersifat saling mengisi dalam perjalanan hidupnya. Anak tertua Agustine
Washington dari isteri keduanya, Mary Ball Washington ini, memilih hidup
bersama saudara tirinya Lawrence, setelah sang ayah meninggal. Sosok Lawrence
secara tidak langsung berperan besar dalam membangun karier George Washington
di masa depan.
Ketika Lawrence meninggal, sebelumnya ia melimpahkan kuasa
pemeliharaan semua harta peninggalannya di Mount Vernont kepada George.
Lawrence juga meminta George untuk mengantikan posisinya sebagai ajudan masalah
umum di wilayah tanah jajahan[1].
Tanggung jawab ini termasuk mengawasi milisi-milisi di Virginia. Pada tahun
1753, George Washington diperintahkan Gubernur Robert Dinwiddie untuk membawa
misi mengirim ultimatum Inggris kepada komandan Perancis Fort le Boeuf di
Lembah Sungai Ohio. Dalam laporannya, kepada sang Gubernur George Washington
mengambarkan kesulitan dan bahaya yang dialaminya. Setahun kemudian, ia
ditugaskan sebagai Kolonel, dalam perang melawan Perancis dan Indian[2].
Pada akhir tahun 1754, didorong oleh kemarahan karena
diskriminasi antara tentara yang direkrut dari Inggris, dengan tentara yang
direkrut di (Amerika Serikat) tanah jajahan dalam hal kepangkatan dan bayaran,
George pun mengundurkan diri dari jabatannya. Ia kembali mengolah tanah
perkebunannya di Mount Vernont.
Tetapi tahun berikutnya, ia secara sukarela kembali ke dalam
tugas kemiliteran, dan bergabung dengan Jenderal Inggris Edward Braddock
melakukan ekspedisi menentang Perancis. Meskipun George Washington hampir tewas
dalam misi ini, 4 buah peluru merobek mantelnya, serta 2 kuda di bawahnya tewas
tertembak, namun, misi ini berhasil membuat reputasi George Washington di
bidang kemiliteran bertambah cemerlang. Pada tahun 1755 di usia yang ke 23
tahun, ia pun dipromosikan menjadi Kolonel, dan ditempatkan sebagai Pimpinan
Militer Tertinggi Virginia.
Setelah memastikan jika daerah perbatasan Virginia aman dari
kemungkinan serangan Perancis, pada tahun 1758 Washington kembali meninggalkan
dunia militer. Washington kembali ke Mount Vernon, tanah perkebunannya. Setahun
kemudian Washington menikah dengan Martha Dan Dridge Custis janda dengan dua anak.
Di tahun yang sama, Washington mulai memasuki dunia politik. Karier politik
pertama yang dirintisnya, menjadi ketua suatu organisasi yang menentang
kebijakan-kebijakan pemerintah Inggris di Virginia. Pertama-tama, ia
mengharapkan rekonsiliasi dengan Inggris, lalu menentang pejabat-pejabat
militer, juga menentang kebijakan-kebijakan Inggris dalam masalah tanah.
Pandangan George Washington terhadap pendudukan Inggris sama
seperti rekan-rekannya yang lain, yang mengolah tanah perkebunan. Washington
merasa dieksploitasi oleh pedagang-pedagang Inggris yang merintangi ruang gerak
mereka dengan peraturan-peraturannya. Pertentangan dengan pemerintah kolonial
Inggris pun bertambah tajam, Washington secara lantang menyuarakan perlawanan
terhadap pembatasan-pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Inggris ini.
Pada bulan Pebruari 1775, pemerintah Inggris mendeklarasikan
Massachusetts sebagai sarang pemberontak. Pada bulan Mei 1775 pertemuan
Konggres Continental yang kedua diadakan di Philadelphia. Ketika itu, pertempuran
antara tentara Inggris dengan para milisi di Lexington, dekat Boston tengah
terjadi. Tentara Inggris disandera oleh sekitar 14000 milisi dari New England.
George Washington yang hadir dalam pertemuan itu, sebagai delegasi dari
Virginia, adalah satu-satunya delegasi yang berpakaian seragam tentara. Ia
menyuarakan dukungannya terhadap Massachusetts dan kesiagaannya untuk berperang
melawan Inggris.
Pada tahun yang sama bulan Juni, Konggres membentuk Pasukan
Continental dan menggabungkan pasukan ini ke dalam Pasukan Rakyat New England
di sekitar Boston. Dan Konggres mengangkat George Washington sebagai Pimpinan
Tertinggi Pasukan Continental. Washington mengambil alih komando, bahkan
membayar para milisi tersebut dan memberikan bantuan-bantuan secara umum. Ia
membakar semangat mereka untuk berjuang meraih kemerdekaan dengan strategi
perang gerilya melawan penjajahan Inggris selama 6 tahun[3].
Strategi ini ia pelajari dari peperangan yang terjadi antara Inggris dan
Perancis.
Setelah perang berakhir, untuk kesekian kalinya ia kembali
ke Mount Vernont, tanah perkebunannya yang mengalami banyak kemunduran selama
masa absensinya. Ia kembali mengolah tanah perkebunannya dengan menambah jumlah
rumah kaca, jumlah penggilingan gandum, tempat penyimpanan es, dan tanah baru
untuk perluasan perkebunannya. George sangat berpengalaman dalam menggunakan
mesin penggilingan, berburu, dan mengkaji perkembangan navigasi di sungai
Potomac.
C.
Menjadi
Presiden AS yang Pertama
Pada tahun 1789, Washington dipilih secara bulat sebagai
Presiden Amerika Serikat yang pertama oleh 55 delegasi yang datang dari 13
negara bagian. Washington terpilih kembali untuk yang kedua kalinya pada tahun
1792, tetapi menolak ketika ia dicalonkan untuk yang ketiga kalinya.
Selama masa kepresidenannya, yang pertama-tama ia lakukan
adalah mengadakan perjalanan keliling ke negara-negara bagian di New England
dan negara-negara bagian di Selatan. Perjalanan ini ia harapkan dapat mencegah
perpecahan bangsa yang baru lahir ini.
Menilik sisi religiusitasnya, George Washington termasuk
anggota gereja Anglican. Tetapi ia tidak berpartisipasi aktif dalam gereja
tersebut. George Washington percaya jika agama diperlukan untuk menopang
standart moralitas di masyarakat. Sebagai seorang pemimpin nasional, ia berhasil
menegakkan hak-hak dan kebebasan semua sekte untuk menjalankan keyakinan mereka
secara sejajar di depan hukum.
George Washington merupakan kombinasi pribadi yang unik,
memiliki pengetahuan luas dalam hal bisnis, peperangan, dan masalah
pemerintahan. George Washington aktif mengambil bagian dalam tiga peristiwa
sejarah yang berlanjut selama 20 tahun. Sejak tahun 1775, ia terus mengobarkan
semangat rakyat Amerika untuk membangun negara Amerika yang merdeka.
Setelah masa kepresidenannya tahun 1797, George Washington
kembali ke tanah perkebunannya di Mount Vernon, dan meninggal di sana tiga
tahun kemudian, karena inveksi tenggorokan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar